Kolaborasi Tiga Dalang di Palembang
Mainkan Lakon: Wahyu Tirto Manik Mayo Mahadi
Ki Suparno ketika memulai pergelaran
Penampilan tiga dalang, yakni Ki Suparno Wonokromo, Ki Cahyo Wibisono dan Ki Yatin Hadi Karsono, memukau para penggemar wayang kulit di Palembang kemarin malam (3/1). Pergelaran ini dalam rangka ulang tahun pernikahan emas yang ke-53 tahun pasangan M Ngaspuri dan Sartini di Jl Boster KM 12 Palembang.
Tiga dalang yang memainkan lakon “Wahyu Tirto Manik Mayo Mahadi” dibuka dengan penampilan Ki Suparno Wonokromo, dilanjutkan penampilan Ki Cahyo Wibisono dan ditutup Ki Yatin Hadi Karsono.
Ki Yatin Hadi Karsono
Ringkasan lakon tersebut menceritakan tentang peperangan yang terjadi antara Pandawa dan Kurawa dalam Perang Barata Yuda. Keraguan Prabu Duryudana atas perang Barata Yuda terkurangi oleh kedatangan Begawan Gora Dahono, karena bersedia membantu para Kurawa untuk menumpas para Pandawa yang pada saat itu sedang menjalani tapa brata (Semedi). Tetapi hal ini ditentang oleh Bisma dan Durna, s
ebab mereka berdua mempunyai maksud untuk menyatukan saudara yang telah lama berselisih.
Niat Begawan Gora Dahono tidak begitu mulus karena dihambat para putra-putra Pandawa yang telah mengerti maksud dan tujuan Prabu Duryudana.
Ki cahyo Wibisono
Di lain tempat para pandawa yang sedang bertapa juga mengalami kebimbangan, karena sang penasehat (Prabu Kresna) yang selama ini banyak sering para Pandawa hilang entah kemana.
Slamet
Sang Hyang Wenang tiba-tiba berada di depan Prabu Kresna, menyampaikan bahwa Sang Hyang Wenang akan memberikan anugerah kepada Puntadewa karena telah berhasil melaksanakan ajaran “Wita Radya” dengan perantara Prabu Kresna.
Tamu undangan penikmat wayang
“Dalam lakon tersebut mengajarkan kepada kita bagaimanapun kebaikan akan selalu menang melawan keburukan. Selain itu, persatuan yang ditunjukkan oleh Putra Pandawa dalam peperangan dan merebut kemenangan, maksudnya sebuah persoalan bila diselesaikan dengan bersatu maka hasil yang didapat akan berupa kebahagiaan,” ujar Ki Yatin mewakili dua dalang lainnya.
Tuan rumah M Ngaspuri bersama istri Sartini paling kiri
Ditempat yang sama Slamet Riyadi selaku besan dari pasangan M Ngaspuri dan Sartini mengungkapkan rasa bahagianya karena kedatangan dan kesediaan tiga dalang yang bersangkutan khususnya Ki Suparno Wonokromo dalam pagelaran wayang kulit yang dimaksud. “Kita awalnya tidak menyangka Pak Parno (Ki Suparno Wonokromo,red) dapat hadir. Karena beberapa hari sebelumnya beliau sedang berada di luar kota, jadi dengan kedatangan beliau menambah kebahagiaan kedua pasangan,” jelasnya. (mg23)
Suwandi, pemerhati wayang kulit diapit Ki Yatin Hadi Karsono dan Ki Cahyo Wibisono sebelum tampil
1 komentar:
Assalamu 'alaikum wr.wb.
Sebagai bagian dari bangsa ini saya
ikut bangga dengan munculnya bloger
budaya ini.
Apalagi ketika terpampang wajah-wajah pejuang budaya wayang kulit
Palembang.Wah...ganten-ganteng dan
patut diacungi jempol."Selamat ya Mas Bisono,semoga Anda sukses selalu"
Terlepas dari siapa yang menjadi dalang,di sini saya sangat mendukung dengan dimuatnya berbagai
seni budaya,khususnya di Sumsel dan umumnya di seluruh Indonesia,pada media publik.Baik di
media elektronik,internet,dan media
masa lainnya.
Dengan begitu,mudah-mudahan bisa menggugah generasi muda bangga akan
budayanya sendiri.
Terimakasih pada Anda pemilik blog ini semoga tiada punya rasa bosan
untuk terus menampilkan diri akan
kecintaan kita bada budaya negeri sendiri.
Wassalamu 'alaikum wr.wb
Posting Komentar