Kamis, 16 Oktober 2008

Bos Sumeks Grup dan Sinden Bule AS

Bos Sumeks Grup dan Sinden Bule AS

Bakal Gebrak TVRI Palembang

* Dihibur Pelawak Gareng Sumarbagyo dan bagong dari Semarang

Ki H Suparno Wonokromo, CEO Jawa Pos Indonesia Timur, yang juga bos Harian Sumatera Ekspres (Sumeks Grup, Harian Sumatera Ekspres, Palembang Pos, Radar Palembang, Palembang Ekspres dan PalTV), bakal menggelar pergelaran wayang kulit semalam suntuk di TVRI Stasiun Palembang, Sabtu (18/10) pukul 21.00 Wib. Pak Parno, demikian sapaan sehari-hari bakal memainkan lakon ‘’Wahyu Pangayoman’’ dengan didampingi sinden bule dari Amerika Serikat (AS) Karen Elizabeth Sekar Arum dan pelawak kondang Gareng Sumarbagyo dan Bagong dari Semarang.

-------------------------------

Pergelaran wayang kulit semalam suntuk ini selain program rutin Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Komisariat Daerah (Komda) Kota Palembang dalam upaya melestarikan budaya leluhur yang sudah memperoleh pengakuan Unesco sebagai budaya agung dunia, juga dalam rangka tiga tahun kepengurusan Pepadi Komda kota Palembang dibawah kepemimpinan H Suparno Wonokromo.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Triyono Junaidi, didampingi Yatin Hadi Karsono, wakil ketua pelaksana, pergelaran ini sebenarnya tidak terkait oleh moment apapun. Ki Suparno Wonokromo sendiri hanya hobi wayang. Kapanpun bisa mendalang tanpa terikat oleh ruang dan waktu. Bahkan sebelumnya, Suparno berencana mau mendalang di Jawa Pos Surabaya (markas besar Jawa Pos News Network-JPNN).

‘’Rencana tampil di TVRI Palembang ini bersifat spontan dari pembicaraan kru TVRI beberapa waktu lalu, langsung disambut Pak Parno dengan senang hati. Tentu saja rencana sebelumnya disiapkan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI dan HUT TVRI, namun karena waktunya sudah lewat, acara ini akhirnya digelar sebagai acara budaya biasa, Untuk itulah kami selaku panitia, menghimbau kepada para penggemar wayang kulit, bahwa informasi ini sekaligus sebagai undangan.’’ ujar Yatin.

Secara periodik, kegiatan Pepadi Komda Kota Palembang pada tahun pertama kepengurusan, sukses menggelar Festival Wayang Kulit se-Kota Palembang yang dilanjutkan penampilan para dalang di RRI Palembang selama setahun. Kegiatan berikutnya Sarasehan Dalang Wayang Kulit 2008 dengan mendatangkan dalang Kondang Ki Manteb Sudarsono, Ki Sudirman Ronggo Darsono, dan Ki Putut Wijonarko. Pada penutupan Sarasehan, tiga ‘suhu’ perwayangan itu tampil kolaborasi yang cukup dahsyat. Pada tahun ketiga ini, ‘gayung pun bersambut’ bersama TVRI melakukan pergelaran wayang kulit semalam suntuk yang disiarkan secara live.

‘’Diharapkan ini merupakan awal yang baik dalam rangka turut serta melestarikan seni budaya Indonesia yang adi luhung. Seni pedalangan dan wayang adalah satu bentuk seni budaya Indonesia yang memiliki peranan penting dalam pembentukan kebudayaan nasional, karena selain mempunyai latar belakang sejarah yang panjang, nilai-nilai luhur, yang sangat mendukung pembangunan moral,’’ jelas Yatin.

Sebagai seniman dan mantan wartawan kriminal Metrojaya, Suparno Wonokromo, sudah cukup kenyang dengan berbagai hal, terutama seputar kisah-kisah heroik maupun perilaku hitam-putih. Dari sanalah Suparno terbiasa membaca karakter, yang kemudian dituangkan dalam bentuk berita. Bahkan si jago penulis feature dan berita boks Jawa Pos ini, mulai menemukan atmosfir baru kebebasan lewat ‘’negeri’’ antah berantah (pewayangan—Red). Disinilah Suparno ‘puas’ memainkan ragam karakter untuk dibeber mana yang baik dan mana yang buruk, untuk kemudian diambil hikmahnya sebagai filterisasi dalam hidup bermasyarakat.

‘’Inilah kekuatan seni pedalangan, selain bisa memberikan tiontonan murah meriah, juga bisa memberikan tuntunan. Masyarakat bisa mengambil hikmah dari lakon yang dimainkan dalang,’’ lanjut Yatin.

Sementara Suparno sendiri mengaku bahwa kemampuan mendalang selama ini hanyalah hobi dan tidak belajar secara khusus, melainkan autodidak. ‘’Saya sejak kecil suka nonton wayang. Bapak saya juga bukan dalang. Seni pedalangan ini memiliki kekuatan memainkan karakter dan kaya dengan wawasan. Selain itu juga bisa dijadikan media tradisional yang sangat ampuh untuk menyampaikan pesan-pesan social yang bermanfaat bagi masyarakat. Yang terpenting pergelaran ini sebagai bagian pelestari budaya Indonesia agar jangan sampai punah ditelan zaman,’’ ujar Suparno.

Tak heran seni budaya wayang secara umum akhirnya diakui dunia Internasional sebagai karya agung dan menjadi bagian dari seni budaya internasional lewat badan dunia PBB, Unesco. Orang-orang Jepang , Belanda dan Amerika pun sudah banyak yang belajar mendalang. ‘’Kalau bangsa asing saja mau belajar dan ingin mengerti tentang seni budaya wayang, kok bangsa kita sendiri kurang peduli. Ini bisa kualat,’’ ujar Suparno.

Perkembangan seni pedalangan dan wayang kulit di Palembang dalam kurun tiga tahun ini , juga cukup mengagetkan para tokoh pedalangan Indonesia, bahkan luar negeri. Seperti utusan badan PBB dari Jepang, sempat mengunjungi kantong-kantong seni pedalangan di kota Palembang, termasuk wayang Palembang yang sempat ‘’punah’’ (*)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

DULUNYA AKU TIDAK PERCAYA SAMA BANTUAN DARI PERAMAL TOGEL,TAPI SEKARANG AKU SUDAH PERCAYA KARENA SAYA SUDAH MEMBUKTIKAN SENDIRI.KARNA ANGKA YG DI BERIKAN 4d(0658) BENAR2 TEMBUS 100% ALHAMDUHLILLAH DPT 127 JUTA.DAN SAYA SELAKU PEMAIN TOGEL,DAN KEPERCAYAAN ITU ADALAH SUATU KEMENANGAN DAN SAAT SKRAG SY TEMUKAN ORANG YG BISA MENGELUARKAN ANGKA2 GAIB YAITU KY SANJAYA smiley 0853 2160 6847) JIKA ANDA YAKIN DAN PERCAYA NAMANYA ANGKA GOIB ANDA BISA HUBUNGI LANSUNG SAYA SUDAH BUKTIKAN SENDIRI